Minggu, 15 Juli 2012

Ramadhan dan sabar

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT,
Satu pekan sudah kita menjalankan ibadah puasa.
Satu pekan sudah kita bersama dengan bulan suci
Ramadhan. Satu pekan sudah kita berinteraksi
dengan bulan yang juga dikenal sebagai syahrus
Shabr; bulan kesabaran. Mengapa Ramadhan
dinamakan syahrus shabr dan bagaimana kita bisa
menjadi orang yang Sabar sejak syahrus shabr ini?
Ramadhan disebut juga dengan syahrus shabr karena
pada bulan ini umat Islam dilatih untuk bersabar.
Menahan lapar adalah latihan sabar. Menahan
dahaga adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak
berhubungan suami istri di siang hari adalah latihan
sabar. Menahan agar tidak marah adalah latihan
sabar. Menahan untuk tidak mengumpat adalah
latihan sabar.
Keutamaan Sabar
Ikhwani fillah rahimakumullah,
Allah SWT memerintahkan kita untuk bersabar.
Bahkan kita diperintah untuk menguatkan kesabaran
kita.
ﺎَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃ ﺍﻮُﻨَﻣَﺁ ﺍﻭُﺮِﺒْﺻﺍ ﺍﻭُﺮِﺑﺎَﺻَﻭ
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu
dan kuatkanlah kesabaranmu … (QS. Ali Imran : 200)
Diantara keutamaan sabar adalah:
Pertama , mendapatkan pahala tanpa batas.
ﺎَﻤَّﻧِﺇ ﻰَّﻓَﻮُﻳ َﻥﻭُﺮِﺑﺎَّﺼﻟﺍ ِﺮْﻴَﻐِﺑ ْﻢُﻫَﺮْﺟَﺃ ٍﺏﺎَﺴِﺣ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah
yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-
Zumar : 10)
Jika pahala puasa dinilai langsung oleh Allah SWT
tanpa dibatasi pelipatgandaan pahala yang biasanya,
maka sangat wajar jika sabar mendapatkan pahala
tanpa batas. Bukankah inti puasa adalah kesabaran?
Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits:
ُﻡْﻮَّﺼﻟﺍَﻭ ُﻒْﺼِﻧ ِﺮْﺒَّﺼﻟﺍ
Puasa itu setengah sabar (HR. Tirmidzi)
Kedua, mendapatkan kebersamaan Allah
(maiyatullah). Artinya, seseorang yang telah sabar, ia
akan diliputi dan dinaungi Allah SWT dengan rahmat-
Nya, perlindungan-Nya, pertolongan-Nya, dan ridho-
Nya. Adapun dzat Allah tidak sama dan tidak
bersama dengan makhluk-Nya. Allah SWT berfirman :
َّﻥِﺇ َﻪَّﻠﻟﺍ َﻦﻳِﺮِﺑﺎَّﺼﻟﺍ َﻊَﻣ
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar
(QS. Al-Baqarah : 153)
ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ َﻦﻳِﺮِﺑﺎَّﺼﻟﺍ َﻊَﻣ
Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-
Anfal : 66)
Ketiga , ia selalu baik di sisi Allah tatkala mampu
mengkombinasikan sabar dan syukur dalam
kehidupannya.
ﺎًﺒَﺠَﻋ ِﺮْﻣَﻷ ِﻦِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ َّﻥِﺇ ُﻩَﺮْﻣَﺃ ُﻪَّﻠُﻛ ٌﺮْﻴَﺧ َﺲْﻴَﻟَﻭ
َﻙﺍَﺫ ٍﺪَﺣَﻷ َّﻻِﺇ ِﻦِﻣْﺆُﻤْﻠِﻟ ْﻥِﺇ ُﻪْﺘَﺑﺎَﺻَﺃ ُﺀﺍَّﺮَﺳ َﺮَﻜَﺷ
َﻥﺎَﻜَﻓ ﺍًﺮْﻴَﺧ ُﻪَﻟ ْﻥِﺇَﻭ ُﻪْﺘَﺑﺎَﺻَﺃ ُﺀﺍَّﺮَﺿ َﺮَﺒَﺻ َﻥﺎَﻜَﻓ
ﺍًﺮْﻴَﺧ ُﻪَﻟ
Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin,
semua urusan baik baginya dan itu tidak ditemukan
kecuali pada diri seorang mukmin. Jika mendapat
kelapangan dia bersyukur dan itu baik baginya dan
jika mendapat kesempitan dia bersabar dan itu baik
baginya. (HR. Muslim)
Hakikat Sabar
Tidak seperti yang dikira banyak orang bahwa sabar
itu menerima segala sesuatu dengan rela atau pasrah
tanpa perlawanan. Islam mengajarkan bahwa sabar
itu ada pada tiga hal:
Pertama , sabar dalam ketaatan
Artinya seorang mukmin harus sabar menjalankan
perintah Allah SWT meskipun perintah itu berat dan
dibenci oleh nafsunya. Seorang mukmin harus tetap
taat pada hal-hal yang telah diwajibkan baginya
meskipun banyak hal yang merintangi; mulai dari
kemalasan dan faktor intern lain sampai dengan
cemoohan orang, kebencian musuh Islam, dan faktor
ekstern lainnya.
ﺎَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃ ﺍﻮُﻨَﻣَﺁ ﺍﻮُﻨﻴِﻌَﺘْﺳﺍ ِﺮْﺒَّﺼﻟﺎِﺑ ِﺓﺎَﻠَّﺼﻟﺍَﻭ
َّﻥِﺇ َﻪَّﻠﻟﺍ َﻦﻳِﺮِﺑﺎَّﺼﻟﺍ َﻊَﻣ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah :
153)
Kedua, sabar dalam meninggalkan larangan
Adakalanya orang sabar dalam menjalankan ketaatan
kepada Allah, tetapi ia tidak sabar dalam
meninggalkan larangan. Shalat dijalankan tetapi judi
juga tidak bisa ditinggalkan. Puasa dilakukan tetapi
ghibah tetap jalan. Sehingga ada istilah prokem STMJ,
Sholat Terus Maksiat Jalan.
Kesabaran juga harus diimplementasikan dalam
meninggalkan kemaksiatan dan larangan-larangan
Allah SWT. Orang yang mampu meninggalkan
kemaksiatan, khususnya kemaksiatan emosional,
seperti marah, disebut oleh Rasulullah SAW sebagai
orang yang kuat, secara hakiki. Sebab ia telah
mampu bersabar atas apa yang dilarang Allah SWT.
َﺲْﻴَﻟ ُﺪﻳِﺪَّﺸﻟﺍ ِﺔَﻋَﺮُّﺼﻟﺎِﺑ ، ﺎَﻤَّﻧِﺇ ُﺪﻳِﺪَّﺸﻟﺍ ﻯِﺬَّﻟﺍ
ُﻚِﻠْﻤَﻳ ُﻪَﺴْﻔَﻧ َﺪْﻨِﻋ ِﺐَﻀَﻐْﻟﺍ
Orang yang kuat bukanlah orang yang bisa
mengalahkan lawannya, tetapi orang yang kuat
adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika
marah (Muttafaq 'alaih)
Ketiga , sabar dalam musibah.
Inilah makna sabar yang sudah banyak dimaklumi
oleh kebanyakan orang. Meskipun, seringkali orang-
orang keliru menggunakan istilah sabar. Yaitu saat
seseorang mendapatkan kesulitan lalu ia pasrah
tanpa berusaha menghilangkan kesulitan itu atau
mencari solusinya dikatakan sabar. Padahal, sabar
dalam Islam bersifat proaktif dan progresif, ia tidak
statis tetapi telah didahului atau bersamaan dengan
ikhtiar maksimal dan upaya untuk senantiasa mencari
solusi atas problematika yang dihadapinya. Saat
semua upaya telah dilakukan, saat ikhtiar mencapai
batas maksimal, maka saat itulah sabar bertemu
dengan tawakal. Ia menyerahkan kepada Allah. Dan
sebab itu Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
ﺎَﻣ ُﺐﻴِﺼُﻳ َﻢِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ْﻦِﻣ ٍﺐَﺼَﻧ َﻻَﻭ َﻻَﻭ ٍﺐَﺻَﻭ
ٍّﻢَﻫ ٍﻥْﺰُﺣ َﻻَﻭ َﻻَﻭ ﻯًﺫَﺃ َﻻَﻭ ٍّﻢَﻏ ﻰَّﺘَﺣ ِﺔَﻛْﻮَّﺸﻟﺍ
ﺎَﻬُﻛﺎَﺸُﻳ ، َّﻻِﺇ َﺮَّﻔَﻛ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَﻬِﺑ ْﻦِﻣ ُﻩﺎَﻳﺎَﻄَﺧ
Segala sesuatu yang menimpa seorang muslim, baik
berupa rasa letih, sakit, gelisah, sedih, gangguan,
gundah-gulana, maupun duri yang mengenainya
(adalah ujian baginya). Dengan ujian itu, Allah
mengampuni dosa-dosanya. (Muttafaq 'alaih)
Semoga di bulan Ramadhan yang juga dikenal
sebagai bulan kesabaran ini kita mampu melatih
kesabaran kita dan dikuatkan kesabaran kita oleh
Allah SWT.
Wallaahu a'lam bish shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar