Kamis, 16 Februari 2012

3generasi, 3 problem 1 solusi

da tiga generasi yang pada umumnya sekarang
ada di masyarakat kita saat ini. Generasi pertama
yang lahir tahun 1950-an atau sebelumnya, generasi
kedua lahir antara 1960 -1980-an dan generasi
ketiga lahir 1990-an dan sesudahnya. Tiga generasi
ini dalam masing-masing memiliki problemnya yang
berbeda, oleh karenanya solusinya juga seharusnya
berbeda. Bila problem dari tiga generasi tersebut
dipetakan dalam distribusi normalnya, maka
problem untuk generasi pertama ada di ‘daya beli ‘;
problem generasi kedua ada di ‘kecukupan
pendapatan’ dan problem di generasi ketiga ada
‘peluang untuk memperoleh pendapatan.’
Generasi pertama yang lahir sampai pertengahan
tahun 1950-an, saat ini rata-rata sudah pensiun.
Mereka bekerja sekitar tiga puluh tahun dari
dasawarsa 1980-an atau sebelumnya sampai
dasawarsa pertama di millennium ketiga. Tabungan
mereka tergerus oleh inflasi, apalagi di dasawarsa
1990-an inflasi pernah mencapai 78% yaitu tahun
1998.
Tabungan dalam bentuk dana pensiun, tunjangan
hari tua, asuransi, pesangon dlsb. yang semuanya
ter-denominasi dalam mata uang kertas tidak bisa
lepas dari gerusan inflasi ini. Walhasil generasi
pertama ini pada umumnya memiliki problem daya
beli, mereka punya uang tetapi tidak cukup untuk
menopang kehidupannya.
Generasi kedua adalah generasi Anda yang saat ini
rata-rata sedang bekerja. Problem utama generasi
ini adalah kecukupan pendapatan, mengapa
demikian ?. Bila Anda selama lima tahun terakhir
tidak bisa menaikkan pendapatan Anda rata-rata
diatas 10 % per tahun, maka makin lama Anda pasti
merasa makin berat membeli bahan makanan –
karena inflasi sektor ini rata-ratanya 10.15% per
tahun selama lima tahun terakhir.
Sebagian Anda tentu bisa mengalahkan inflasi
tersebut, tetapi mayoritasnya pasti sangat berat.
Itulah sebabnya mengapa saya sebut secara umum
problem generasi kedua adalah problem kecukupan
pendapatan.
Generasi ketiga adalah generasi anak-anak kita
yang saat ini sedang sekolah/kuliah dan akan
memasuki dunia kerja beberapa tahun yang akan
datang. Problem mereka adalah problem peluang
untuk memperoleh pendapatan, mengapa
demikian ?.
Pertama lapangan kerja tidak tumbuh sebesar
jumlah tenaga kerja yang akan memasuki pasar
dalam beberapa tahun yang akan datang. Kedua
kalau toh mereka bisa memasuki pasar tenaga kerja
dan menjadi pegawai, mereka akan terjebak dengan
problem yang sama dengan yang dihadapi oleh
generasi kedua di atas. Lantas apakah kita mau
anak-anak kita mengulangi kesalahan yang sama
dan mendapati problem yang sama dengan yang
kita hadapi atau bahkan lebih parah ?. Maka dari
itulah perlunya menyadari potensi problem tersebut
saat ini, agar generasi yang akan datang bisa
menjadi lebih baik.
Lantas apa solusinya untuk problem tiga generasi
tersebut ?.
Untuk generasi pertama yang rata-rata sudah
pension, mendaya gunakan ilmu, pengalaman dan
ketrampilannya semasa bekerja akan dapat
memperbaiki daya belinya. Saya pernah menulis
masalah ini dalam Nevertirees Management .
Untuk generasi kedua yang saat ini masih bekerja,
bila Anda terjebak dalam common problem berupa
ketidak cukupan pendapatan tersebut di atas – maka
kinilah waktunya Anda untuk membuat
perencanaan yang serius. Apakah Anda akan tetap
bekerja ?, bila iya maka peningkatan kemampuan
dan skills secara terus menerus insyaAllah bisa
mendongkrak karir dan pendapatan Anda. Bila tidak
dan Anda ingin ber-wirausaha, maka waktunya Anda
membuat persiapan-persiapan yang matang
sebelum Anda mulai membakar kapal Anda.
Bagi yang ingin ber-wirausaha, bergaul dengan
orang-orang yang sudah terjun didalamnya atau
bergabung dengan lembaga-lembaga yang
memberikan pelatihan dan pendampingan bisa
menjadi persiapan yang baik untuk Anda. Tidak
semua harus mengeluarkan biaya, Pesantren

Untuk generasi ketiga, inilah tugas kita
mempersiapkan mereka sebaik mungkin agar
mereka fit untuk jamannya. Lapangan kerja dan
peluangnya yang jelas akan berbeda dengan dua
generasi sebelumnya, maka pemikiran yang jauh
kedepan perlu bagi para orang tua dan para
pendidik mereka.
Diantaranya adalah kebutuhan-kebutuhan primer
yang terkait dengan bahan makanan, air, udara
bersih dlsb. yang tetap akan menjadi peluang untuk
memenuhinya. Maka pekerjaan-pekerjaan yang
terkait dengan mempersiapkan bahan pangan –
yang sekarang banyak diambil oleh oleh produsen
luar negeri – harus bisa diambil alih kembali oleh
generasi anak-anak kita; karena bila tidak maka
ketergantungan umat ini pada bangsa lain akan
semakin berat kedepan.
Selain solusi-solusi untuk masing-masing generasi
tersebut, ada dua hal yang bisa menjadi satu solusi
yang paling tangguh untuk tiga generasi sekaligus
yang sebenarnya sudah ada di sekitar kita, sudah
dijanjikan bahwa barang siapa berpegang pada
keduanya tidak akan pernah tersesat selamanya.
Solusi ini adalah kembali ke dua hal yaitu Al-Qur’an
dan Al Hadits.
Bagi Anda yang kesulitan untuk menjadikan
keduanya sebagai solusi dan jawaban atas segala
permasalahan Anda – tibyaanal likuli syai’ ,
insyaAllah kamipun akan sediakan programnya
dalam beberapa bulan kedepan yang kami sebut
Quantum Iman. Pada program Quantum Iman ini
antara lain Anda akan dilatih untuk memetakan
problem-problem Anda, kemudian mencari
jawabannya berdasarkan petunjukNya.
Jadi dari generasi manapun Anda, apapun problem
Anda – jawabannya tetap sama yaitu Al-Qur’an dan
Al Hadits, insyaAllah Anda tidak akan pernah
tersesat selamanya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar