Rabu, 29 Februari 2012

5Hal yg melemahkan iman aktivis


Kelemahan yang paling lemah dan melemahkan
seorang muslim adalah lemah iman. Dengan
mengetahui sebabnya, diharapkan kita mampu
mengatasinya, sehingga iman kita semakin kuat dan
kokoh.
Berikut ini 5 sebab kelemahan iman, khususnya pada
aktifis dakwah :

Tenggelam dalam Kesibukan Duniawi

Tak seorang pun yang luput dari urusan dunia,
termasuk seorang dai. Bahkan Al-Qur’an sendiri
mengingatkan kita agar mencari akhirat tanpa
melupakan dunia. Namun, ketika kesibukan dunia
yang menguasai jiwa, ketika seseorang tenggelam
dalam kesibukan duniawi, maka iman akan melemah
segera.
”Kami telah disibukkan oleh harta dan keluarga kami,
maka ampunilah kami.”

Lalai terhadap Faktor Penguat Iman

Lalai dalam mengetahui faktor-faktor yang dapat
menguatkan dan meningkatkan iman kepada Allah
adalah sebab melemahnya iman. Yakni ketika
seseorang tidak memahami dan mengamalkan bahwa
ibadah, dzikir, dan kebajikan itulah penguat iman.
Saat seseorang menambah kebaikan, sejatinya ia
meningkatkan iman. Sebaliknya, siapa yang memilih
malas-malasan dari beramal kebajikan, pada saat
yang sama ia telah membuat imannya lemah.
Sebagian sahabat berkata, “Iman itu bertambah dan
berkurang. Ia bertambah dengan ketaatan dan zikir
kepada-Nya, ia berkurang dengan kemaksiatan dan
lupa kepada-Nya.”

Menumpuknya Aktifitas dan Beban yang
Membuat Ruh dan Jiwa Kehilangan Haknya

Aktifitas yang padat dan beban kerja yang menumpuk
-termasuk aktifitas politik dan kerja-kerja sosial- jika
tidak dimenej dengan baik akan berakibat pada
melemahnya iman. Mengapa? Karena padatnya
aktifitas dan menumpuknya beban kerja bisa
menjadikan seseorang mengabaikan hak-hak ruh dan
jiwanya. Ketika hak-hak ruhiyah itu tak dipenuhi,
kegersangan jiwa terasa. Hilangnya sikap bijaksana,
pudarnya ketenangan dan kedamaian, dan sempitnya
dada adalah indikasi melemahnya iman akibat hak
ruh yang tak tertunaikan ini.

Mengejar Target Dakwah, Melupakan Penguat
Iman

Ada sebagian aktifis yang sangat bersemangat dalam
aktifitas dakwah untuk mengejar target-target
kuantitas, namun ia lupa faktor-faktor yang dapat
meningkatkan iman. Ia menyeru orang lain, namun
meninggalkan dirinya sendiri. Merasa kesibukan
sebagai aktifis dan pekerjaan dakwah sudah cukup
menjamin menguatnya iman.

Aktifitas dan Peran yang Tak Seimbang

Seorang Muslim, khususnya seorang dai, pasti
memiliki lebih dari satu peran dalam hidupnya. Ada
peran keluarga sebagai suami (bagi yang sudah
menikah), ayah (bagi yang telah memiliki anak), anak
(khususnya bagi aktifis muda yang belum menikah),
karyawan atau pimpinan di tempat kerja, anggota
masyarakat di lingkungannya, organisatoris dan
aktifis di organisasinya yang kadang-kadang lebih dari
dua, dan seterusnya.
Ketika aktifitas hanya difokuskan pada satu peran,
sementara pada banyak peran yang lain ia abai
kemudian gagal, maka iman bisa melemah karena ia
akan tersibukkan dengan banyak lubang masalah
yang ia gali sendiri. Aktifitas yang seimbang,
pemenuhan semua peran dengan seimbang lebih
menjamin seorang aktifis dakwah untuk tidak hanya
imannya tak terganggu dari arah itu, namun juga
membuatnya menjadi lebih ideal.
[sumber:www.bersamadakwah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar