Jumat, 17 Februari 2012

Teknologi canggih tidak menuntaskan kerinduan hati

pa sulitnya ngomong… Telpon gak pernah, sms gak
pernah…”
“Aku gak punya pulsaaaaa……”
Begitu kata iklan di televisi. Teknologi komunikasi seakan
telah dijadikan sarana utama untuk menjalin hubungan
kemesraan. Tidak masalah terpisah jarak, tapi tetaplah
bicara lewat telpon atau sms, atau lewat email, chatting
dan sebagainya. Namun, benarkah teknologi bisa
menautkan hati ? Bisakah teknologi merawat perasaan ?
Bisakah teknologi melanggengkan kecintaan ? Bisakah
teknologi menuntaskan kerinduan ?
Dalam kehidupan keluarga modern yang sangat sibuk,
sering kita mendengar ungkapan, “Tidak penting berapa
lama waktu pertemuan, namun yang lebih penting adalah
kualitas pertemuan”. Ungkapan ini seakan membenarkan
kesibukan suami dan isteri yang membuat mereka jarang
bertemu. Kurang lebih ingin memaafkan kondisi ini
dengan dalih kualitas pertemuan jauh lebih penting
daripada jumlah dan waktu pertemuan.
Benar, kualitas pertemuan sangat penting. Namun jangan
pernah mengabaikan kuantitas pertemuan. Jangan sekali-
kali menganggap bahwa jumlah atau hitungan waktu
pertemuan tidak penting. Kuantitas pertemuan itu sangat
penting. Sekali lagi : sangat penting!
Teknologi Tidak Mampu Menuntaskan Rindu
Saya tidak bisa membayangkan bahwa sebuah keluarga
hidup terpisah dalam waktu yang lama dan tidak ada
batas masa yang jelas kapan bertemunya. Suami bekerja
di Indonesia, isteri bekerja di Malaysia. Suami bekerja di
Australia, isteri bekerja di Indonesia. Suami tinggal di
Kalimantan, isteri tinggal di Sulawesi. Suami menetap di
Aceh, isteri menetap di Papua. Setiap hari mereka
berkomunikasi melalui telepon, SMS, email, chatting,
teleconference, dan sejumlah sarana lainnya yang sangat
canggih.
Secanggih apapun teknologi yang membuat anda selalu
terhubung dengan pasangan anda selama 24 jam sehari
semalam, namun ingatlah : teknologi tidak pernah bisa
menggantikan kehangatan pertemuan langsung. Saat
mengobrol melalui teknologi internet, saling bisa
memandang dan melihat pasangannya melalui layar
laptop, namun itu tidak pernah serupa dengan pertemuan
langsung. Rasa kangen yang anda miliki dan ingin anda
curahkan kepada pasangan, ternyata hanya berhadapan
dengan benda keras bernama laptop atau komputer. Saat
anda menyentuh wajahnya dan membelai rambutnya,
ternyata hanya layar laptop atau layar komputer.
Tidak ada yang bisa menggantikan pelukan langsung
antara suami dan isteri. Teknologi tidak akan mampu
menggantikan perasaan nyaman yang muncul akibat
pelukan mesra. Tidak bisa dan tidak akan bisa. Pelukan
suami kepada isteri, dan sebaliknya, tidak bisa digantikan
oleh apapun dan oleh siapapun. Benar-benar spesial, dan
tak tergantikan oleh kecanggihan teknologi.
Konon, saat berpelukan, tubuh melepaskan
hormon oxytocin yang berkaitan dengan rasa damai dan
cinta. Hormon ini membuat jantung dan pikiran menjadi
tenang dan sehat. Itulah sebabnya, pelukan diyakini dapat
menambah angka harapan hidup pasangan anda. Setiap
kali anda memeluk pasangan dengan penuh ketulusan
dan kasih sayang, bertambahlah angka harapan
hidupnya, karena bertambah kesehatannya. Hal ini akan
tampak pada penampilannya yang awet muda.
Perhatikan Kuantitas Pertemuan
Bukan hanya kualitas pertemuan, pasangan suami isteri
harus sangat peduli dengan kuantitas pertemuan. Jika
suami dan isteri terpisah oleh jarak karena tuntutan
pekerjaan atau alasan apapun, harus ada batas waktu
yang jelas kapan kondisi seperti itu akan berakhir. Karena.
Normalnya kehidupan keluarga adalah tinggal bersama
dalam satu rumah tangga. Kehadiran suami dan isteri
dalam rumah tangga yang harmonis, sangat memberikan
makna yang dalam bagi kualitas kehidupan.
Di antara bahaya keterpisahan suami dan isteri adalah
muncul perasaan lebih nyaman kalau sendirian. Karena
telah terbiasa tinggal terpisah dari pasangan dan dari
keluarga, akhirnya masing-masing menikmati suasana
kesendirian tersebut, dan bahkan terbentuk sikap merasa
lebih nyaman sendirian. Bahaya sekali sikap seperti ini,
karena sangat potensial menghancurkan kebahagiaan
keluarga. Akhirnya menganggap tidak ada manfaatnya
kebersamaan, dan merasa lebih nyaman kesendirian.
Maka, jangan pernah menyepelekan kuantitas pertemuan.
Benar, bahwa kualitas pertemuan sangat penting namun
kuantitas pertemuan tidak boleh diabaikan. Anda harus
menikmati kebersamaan dalam keluarga. Kalaupun
terpaksa terpisah karena tugas atau tuntutan pekerjaan,
harus ada batas waktu yang jelas. Tidak boleh terpisah
untuk waktu yang tidak ditentukan. Apalah artinya
berumah tangga jika tinggal terpisah dan tidak
menikmati kebersamaan.
Jadi, pertemuan suami dan isteri harus menjadi
pertemuan yang berkualitas. Namun jangan
mengabaikan kuantitas pertemuan. Anda harus selalu
mengagendakan untuk bertemu dan berkumpul dalam
sebuah kehangatan dan keharmonisan keluarga. Sesibuk
apapun anda, setinggi apapun posisi karir anda, sepadat
apapun jadwal kegiatan anda, harus selalu memiliki
waktu yang cukup untuk bertemu dan berkumpul dengan
pasangan dan keluarga anda.
Dan jangan lupa, sering-seringlah memeluk pasangan
anda. Karena teknologi tidak akan mampu menuntaskan
perasaan rindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar