Minggu, 12 Februari 2012

8 kecerdasan :tdk ada murid yg bodoh

dak ada murid yang bodoh !, setiap murid hampir
dapat dipastikan memiliki satu atau dua jenis kecerdasan
yang sangat menonjol. Dengan paradigma baru yang
menganggap bahwa tidak ada murid yang bodoh, setiap
guru akan memandang muridnya sebagai manusia
manusia yang memiliki potensi untuk berprestasi. Setia
guru akan berusaha keras—mengutip ajaran “Bapak
Accelerated Learning” Georgi Lazanov–membangun
sugesti positif di dalam kelas dan kemudian
memunculkan minimal satu kecerdasan yang menonjol
yang dimiliki setiap muridnya. Menurut
penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak
tersimpan delapan jenis kecerdasan yang siap
berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan
manusia yang luas tersebut menjadi delapan kategori
yang komprehensif atau delapan “kecerdasan dasar”.
Kecerdasan Linguistik. Kemampuan menggunakan kata
secara efektif, baik secara lisan (misalnya, pendongeng,
orator, atau politisi) maupun tertulis (misalnya,
sastrawan, penulis drama, editor, wartawan). Kecerdasan
ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau
struktur bahasa, fonologi atau bunyi bahasa, semantik
atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau penggunaan
praktis bahasa. Penggunaan bahasa ini antara lain
mencakup retorika (penggunaan bahasa untuk
memengaruhi orang lain melakukan tindakan tertentu),
mnemonik/hafalan (penggunaan bahasa untuk
mengingat informasi), eksplanasi (penggunaan bahasa
untuk memberi informasi), dan metabahasa (penggunaan
bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri).
Kecerdasan Matematis – Logis. Kemampuan
menggunakan angka dengan baik (misalnya, ahli
matematika, akuntan pajak, ahli statistik) dan melakukan
penalaran yang benar (misalnya, sebagai ilmuwan,
pemrogram komputer, atau ahli logika). Kecerdasan ini
meliputi kepekaan pada pola dan hubungan logis,
pernyataan dan dalil (jika-maka, sebab-akibat), fungsi
logis dan abstraksi abstraksi lain. Proses yang digunakan
dalam kecerdasan matematis-logis ini antara lain :
kategorisasi, klasifikasi, pengambilan kesimpulan,
generalisasi, penghitungan, dan pengujian hipotesis.
Kecerdasan Spasial. kemampuan mempersepsi dunia
spasial-visual secara akurat (misalnya, sebagai pemburu,
pramuka, pemandu) dan mentransformasikan persepsi
dunia spasial-visual tersebut (misalnya, dekorator interior,
arsitek, seniman, atau penemu). Kecerdasan ini meliputi
kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang, dan
hubungan antarunsur tersebut. Kecerdasan ini meliputi
kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide
secara visual atau spasial, dan mengorientasikan diri
secara tepat dalam matriks spasial.
Kecerdasan Kinestetis-Jasmani. Keahlian menggunakan
seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan
(misalnya, sebagai aktor, pemain pantomim, atlet, dan
penari) dan keterampilan menggunakan tangan untuk
menciptakan atau mengubah sesuatu (misalnya, sebagai
perajin, pematung, ahli mekanik, dokter bedah).
Kecerdasan ini meliputi kemampuan kemampuan fisik
yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan,
keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan
maupun kemempuan menerima rangsangan
(proprioceptive) dan hal yang berkaitan dengan sentuhan
(tactile&haptic).
Kecerdasan Musical. Kemampuan menangani bentuk
bentuk musical, dengan cara mempersepsi (misalnya,
sebagai penikmat musik), membedakan (misalnya,
sebagai kritikus musik), menggubah (misalnya, sebagai
komposer), dan mengekspresikan (misalnya, sebagai
penyanyi). Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama,
pola titinada atau melodi, dan warna nada atau warna
suara suatu lagu. Orang dapat memiliki pemahaman
musik figural atau “atas-bawah” (global, intuitif),
pemahaman formal atau “bawah-atas” (analitis-teknis),
atau keduanya.
Kecerdasan Interpersonal. Kemampuan memersepsi
dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta
perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan
pada ekspresi wajah, suara, gerak-isyarat; kemampuan
membedakan berbagai macam tanda interpersonal; dan
kemampuan menanggapi secara efektif tanda tersebut
dengan tindakan pragmatis tertentu (misalnya,
memengaruhi sekelompok orang untuk melakukan
tindakan tertentu).
Kecerdasan intrapersonal. Kemampuan memahami diri
sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri yang
akurat (kekuatan dan keterbatasan diri); kesadaran akan
suasana hati, maksud, motivasi, temperamen, dan
keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami
dan menghargai diri.
Kecerdasan Naturalis. Keahlian mengenali dan
mengategorikan spesies—flora dan fauna—di lingkungan
sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada fonomena
alam lainnya(misalnya, formasi awan dan gunung
gunung) dan bagi mereka yang dibesarkan di perkotaan,
kemampuan membedakan benda tak hidup, seperti mobil,
sepatu karet, dan sampul kaset CD.
Itulah delapan kecerdasan dasar yang dikemukakan oleh
Gardner. Semoga bisa dijadikan referensi untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki.
“Semua anak adalah anak yang berbakat. Tiap tiap
anak terlahir ke dunia dengan potensi yang unik, yang
jika dipupuk dengan benar, dapat turut memberikan
sumbagangan bagi dunia yang lebih baik. Tantangan
terbesar bagi orangtua dan guru adalah menyingkirkan
batu besar yang menghalangi jalan mereka dalam
menemukan, mengembangkan, dan merayakan
anugrah yang mereka miliki itu.”( Thomas Armsrong,
Ph.D)
———————————————————————————
————————————-
Howard Gardner adalah Hobbs Professor di Cognition
and Education dan salah satu direktur Project Zero di
Harvard Graduate School of Education, serta adjunct
professor di bidang neurologi Boston University School of
Medicine. Dia adalah penulis Frames of Mind: The Theory
of Multiple Intelligences (Basic Books, 1983/1993), Multiple
Intelligences: The Theory in PracticeIntelligence Reframed:
Multiple Intelligences for the 21st Century (Basic`Books,
1993), dan (Basic Books, 1993).
Thomas Armsrong, Ph.D., adalah seorang penulis dan
pembicara yang telah meraih berbagai penghargaan. Dia
adalah pendidik yang telah memiliki pengalaman
mengajar lebih dari 28 tahun, sejak jenjang pendidikan
dasar hingga tingkat doktoral. Sebagai penulis, dia
menghasilkan banyak buku di bidang pembelajaran dan
pengembangan sumber daya manusia yang telah terjual
lebih dari satu juta eksemplar dan diterjemahkan ke
dalam berbagai bahasa. Buku bukunya yang terkenal
adalah Multiple Intelligences in the Classroom, In Their
Own Way, Awakening Your Child’s Natural Genius, 7 Kinds
of Smart, dan Awakening Genius in the Classroom.
Sumber: http://rumahedukasi.wordp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar