Senin, 06 Februari 2012

dendam bukanlah solusi

Dendam Bukanlah Solusi
Seringkali kali kita mangkal ketika
seseorang mencurangi diri kita, mungkin
langkah selanjutnya membalas perlakuan
orang yang telah melakukan kecurangan
tersebut. Dendam dan kemarahan bukan
solusi terbaik untuk menghadapi
persoalan tersebut, seperti halnya sebuah
peniti jika kepalanya hilang maka
kegunaan peniti tersebut sama sekali
hilang. Memang cukup sulit untuk
mengendalikan emosi dalam diri kita,
apalagi jelas-jelas didepan mata
kecurangan sengaja diperbuat oleh orang
lain.
Saya pernah mengalami sebuah peristiwa
yang cukup mengagetkan namun coba
saya hadapi dengan kepala dingin.
Awalnya bermula ketika seorang warga
kampung yang lebih dikenal sebagai
preman lokal sering membuat
permasalahan di wilayah tempat kami
bertempat tinggal. Sebuat saja nama
preman tersebut Jack.
Jack sering meneror saya yang kebetulan
sebagai pendatang didaerah tersebut,
kebetulan saya mempunyai usaha kecil-
kecilan berupa penyewaan play station
( PS ) dan rental VCD. Jack memang sering
berulah didepan penyewaan tersebut.
Selain berprofesi sebagai preman
kambuhan jack juga sebagai tukang
parkir didepan pasar. Sebetulnya jack
sudah beberapa kali meminjam play
station ketempat saya, dan dia
mengembalikan tepat waktu meskipun
saya selalu memberikan special discount
kepadanya. Suatu malam tepatnya pukul
12 malam Jack berjalan -jalan dilorong
gang menuju rumahku, kebetulan saya
sedang menuju kamar mandi yang
letaknya diluar pintu utama ( disamping
rumah, terpisah pintunya dengan rumah
induk ). Jack saat itu jalan sempoyongan
sambil mengomel, saat didepan pintu
pagar rumahku jack langsung memanggil
dan dia bicara secara kasar, selanjutnya
jack coba mengayunkan kampak kearah
mukaku, namun sempat saya hindari.
Kemudian saya tanya, persoalan apa yang
dihadapi saat itu, jack memberikan
jawaban, bahwa barusan saja dia
memukul serta membacok seseorang
didepan pasar. Dan memang penampilan
jack malam itu sangat semrawut malah
kepalanya sedang diperban yang terlihat
berdarah. Saya coba tenangkan dan
meminta dia menyerahkan kampak
kepada saya, tenyata dia menyerahkan
kampak itu ke saya. Beberapa saat
kemudian dia mengemukakan bahwa dia
ingin meminjam PS ke saya, sayapun
melayani. Beberapa saat dia membawa PS
itu, namun saat dia membawa PS tersebut
ada sesuatu yang tidak beres dalam hati
kecilku. Tadinya saya berpikir untuk
mendatanginya besok pagi, tujuannya tak
lain untuk mengajak si Jack duel secara
jantan satu lawan satu. Namun keesokkan
harinya setelah saya mencari kemana-
mana sijack tidak saya temukan. Saya
semakin penasaran. Dua hari kemudian
orang tuanya datang kepada saya bahwa
si Jack sudah berada di Kantor polisi. Dia
ditangkap setelah dari rumah saya,
lengkap dengan PS ditangannya. Tuduhan
polisi kepada si Jack diantaranya
membuat keributan di pasar, serta
mencuri PS dari rumah penduduk.
Setelah mengetahui jack ditangkap oleh
polisi saya kemudian menuju kantor polisi
untuk menjenguknya. Namun dalam
laporan ke Polisi saya tidak melaporkan
jack sebagai pencuri dia hanya meminjam
dari saya serta saya terangkan bahwa dia
adalah langganan saya. Mengenai
kejadian malam itu, sewaktu jack ingin
mengampak juga tidak saya ceritakan.
Malah sewaktu saya menjenguk jack saya
coba menenangkan dia, serta
menanyakan apa yang perlu di Bantu. Jack
mengeluh saat itu dia sakit gigi dan tidak
punya uang untuk membeli obat.
Kemudian saya membelikan obat dan
rokok serta uang alakadarnya guna
membeli makanan selama ditahan di
kantor polisi.
Sehabis mengisi formulir pengambilan
barang dikantor polisi, saya kemudian
pulang. Seminggu kemudian Jack tiba-tiba
muncul didepan rumahku dan tiba-tiba
dia menujuku dengan terburu-buru, dia
memelukku dan menangis dipundakku.
Dia mengucapkan terima kasih atas
bantuanku sewaktu dia berada di kantor
polisi. Dia percaya dengan kedatangan
saya kekantor polisi tuduhan pencurian
dapat dihindari.
Saat ini jack masih berprofesi sebagai
tukang parkir, namun sikapnya sudah
berubah dibandingkan sebelum dia
ditangkap. Hampir setiap kali dia bertemu
denganku jack selalu menyapa dan
tersenyum.
Kandungan dari cerita ini :
1.. Dendam dan amarah tidak akan
menyelesaikan sebuah persoalan.
2.. Setiap persoalan seyoknyanya dihadapi
dengan kepala dingin dan diputuskan
dengan bijak 3.. Usahakan membantu
kesulitan orang lain, meskipun orang
tersebut memusuhimu 4.. Untuk
mengubah sikap seseorang tidak
seharusnya dengan menceramahi terus -
menerus, namun sentuhlah nuraninya
dengan sikap dan perbuatan yang baik.
"You Can achieve anything you want if you
help enough people get what they want"
Anda dapat mencapai apapun yang anda
inginkan, jika anda membantu banyak
orang untuk mendapatkan apa yang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar