Rabu, 15 Februari 2012

pekerjaan besar n pekerjaan kecil

Di antara keajaiban hati
para pahlawan mukmin
sejati adalah cara mereka
mengekspresikan karya-
karya mereka. Mereka
tidak pernah memandang karya-karya
besar mereka secara berlebihan, tetapi
mereka juga tidak pernah meremehkan
pekerjaan-pekerjaan kecil yang mereka
lakukan.
Besar kecil suatu karya atau pekerjaan
tidaklah ditentukan oleh suatu faktor
saja. Misalnya, faktor kemampuan. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi cara
penilaian terhadap suatu karya dan
pekerjaan seorang pahlawan. Misalnya,
tingkat kebutuhan saat sebelumnya,
atau dengan pekerjaan-pekerjaan
sesudahnya, luas wilayah distribusi
manfaat, tingkat kemempuan pelaku,
tingkat ketertiban orang lain, banyaknya
daya dukung, dan seterusnya. Kata kunci
yang dapat menyimpul semua faktor
tersebut adalah ketepatan. Yaitu,
pekerjaan itu tepat pada waktunya, tepat
pada sasarannya, tepat pada tempatnya,
tepat pada caranya, dan tapat pada cost-
nya.
Akan tetapi, bagaimanakah cara kita
menilai tingkat ketepatan? jawabannya
adalah pada strategi. Strategilah yang
menentukan nilai dari sebuah pekerjaan.
Individu dan pekerjaannya dalam sebuah
strategi adalah unit-unit yang tidak
berdiri sendiri. Strategilah yang
menentukan jenis pekerjaan dan orang
yang tepat untuk pekerjaan itu. Jika
dalam strategi itu ditentukan bahwa
seseorang harus melakukan suatu
pekerjaan yang tidak terlihat dalam
waktu lama, maka ia harus
melakukannya. Dan letak
kepahlawanannya ada pada
keihlasannya, pada diamnya, dan pada
penyelesaian pekerjaan itu pada
waktunya. Demikian juga sebaliknya.
Dalam kerangka strategi itu, kita
mungkin akan menemukan kenyataan-
kenyataan yang boleh jadi paradoks
dalam pandangan kasat mata kita. Apa
yang kita duga sebagai pekerjaan-
pekerjaan besar, ternyata mempunyai
nilai yang kecil dalam kerangka strategi
tersebut. Demikian juga sebaliknya. Para
pahlawan mukmin sejati tidak pernah
memandang dirinya lebih besar dari
strategi. Sebaliknya, ia menyerahkan
dirinya untuk menjadi salah satu
instrumen dari strategi tersebut.
Demikianlah, Rasulullah saw pernah
bersabda, "Jangan pernah meremehkan
suatu kebaikan, walaupun itu kecil!"
Padanan dari ketepatan dalam bahasa
agama kita adalah hikmah. Dan inilah
hikmah yang dimaksud oleh Allah
sebagai sumber dari semua sumber
kebaikan. Allah swt berfirman, "...Dan
barangsiapa yang dianugerahi al hikmah
itu, ia benar-benar telah dianugerahi
karunia yang banyak..." (Al Baqarah:269)
Akan tetapi, para pahlawan mukmin
sejati itu sama-sama menyimpan sebuah
impian di kedalaman jiwa mereka.
Mereka semua bermimpi untuk dapat
melakukan pekerjaan-pekerjaan
unggulan yang menjadi alasan utama
bagi Allah untuk memasukkan mereka
kedalam surga-Nya. Seseorang sahabat
pernah meminta kepada Rasulullah saw
agar beliau mendoakan dirinya kepada
Allah swt untuk dimasukkan ke dalam
surga. Rasulullah saw lalu mengatakan
kepada sahabat, "Bantulah aku (agar
doamu terkabul) dengan memperbanyak
sujud."
Itulah amal unggulannya. Dan apakah
amalan unggulan Anda, hai calon
pahlawan?
Anis Matta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar