Rabu, 08 Februari 2012

memperbaiki rezeki melalui keluarga


bat saya yang baik hatinya,
“Kemesraan adalah bukti kasih sayang dan kesediaan untuk
menjadi pribadi indah yang membahagiakan keluarga.”
Tidak sedikit orang yang (dulu) jatuh cinta, mabuk kepayang
ingin menyatukan jiwa dan raga dalam pernikahan, saling
berjanji untuk saling mengasihi dan membahagiakan satu
sama lain, untuk kemudian MELUPAKAN keindahan cinta
mereka dan mulai hanyut menjauh dan dingin kepada satu
sama lain.
Banyak dari kita tidak sadar, bahwa janji pernikahan kita itu
dulu kita kaitkan dengan doa dan harapan bagi kebaikan
hidup.
Jika kita tidak memuliakan pernikahan, apakah kita tetap
memberikan penghormatan yang sama kepada doa dan
harapan kita dulu?
Dan apakah kita tidak merasa jengah meminta Tuhan
memenuhi doa dan harapan dari dua jiwa yang saling bosan
dan tersiksa dalam kebersamaannya?
Sesungguhnya, apakah ada kebahagiaan yang sejati di luar
keluarga?
Pikirkanlah lagi dengan lebih teliti, apakah ada yang lebih
penting daripada keluarga?
Sahabat saya yang baik hatinya,
“Cara terdekat untuk memperbaiki rezeki adalah
memperbaiki kasih sayang di dalam keluarga.”
Karena,
Keluarga adalah anugerah yang indah dan sangat bernilai.
Tidak percaya?
Tanyakanlah itu kepada jutaan jiwa baik yang hari ini
merindukan belahan jiwa, atau yang merindukan
pernikahan, atau yang sedang merindukan keturunan yang
belum kunjung hadir dalam pernikahan mereka.
Dan oh! ... mohon tanyakan juga kepada anak-anak yang
ditelantarkan dan dinistai oleh orang tua yang kejam dan
pembenci.
Sahabat saya yang kebaikan hidupnya sejajar dengan
kebaikan hatinya,
Marilah kita memohon pendampingan Tuhan, agar kita
selalu dipelihara dalam perasaan cinta dan kasih kepada
pasangan hidup, dalam rasa sayang yang lembut kepada
anak-anak, dalam rasa hormat yang memuliakan orang tua.
Tuhan, jadikanlah kami pribadi dan keluarga yang
meneladankan kebaikan, yang Kau pelihara dalam rezeki
dan penghormatan yang baik.
Aamiin
----------------
marioteguh 080212

Tidak ada komentar:

Posting Komentar