Rabu, 29 Februari 2012

kisah cinta dan waktu

alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah bermacam-
macam benda abstrak : ada cinta, kesedihan, kekayaan,
kegembiraan,kecantikan dan sebagainya. Mereka
awalnya hidup berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika datang badai menghempas pulau
kecil dan air laut tiba-tiba naik dan akan
menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau
cepat-cepat berusaha menyelematkan diri. cinta sangat
kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak
mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba
mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik dan
membasahi kaki Cinta.
Tak lama cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh
perahu, “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!”, teriakan
Cinta.
“Aduh! Maaf, Cinta!” kata kekayaan. ”Perahuku telah
penuh dengan harta bendaku, aku tak dapat
membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam, lagi
pula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini!”.
Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.
Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya
Kegembiraan lewat dengan perahunnya.
“Kegembiraan! Tolong aku!”, Teriak Cintam Namun
Kegembiraan terlalu gembira karena telah menemukan
perahu sehingga ia tak mendengarkn teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang
dan Cinta semangkin panik, Tak lama lewatlah
Kecantikan.
“Kecantikan...Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”,
teriak Cinta.
“Wah, Cinta kamu basah dan kotor. Aku tak bisa
membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku
yang indah ini.”, sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya, ia mulai menangis
terisak-isak, saat itu lewatlah Kesedihan.
“Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu..” kata Cinta.
“Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian
saja….” kata Kesedihan sambil mengayuh perahunya.
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan
menenggelamkannya.
Pada saat krisis itulah tiba-tiba terdengar suara, “Cinta!
Mari cepat naik ke perahuku!” .
Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat sosok tua
dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu
itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, sosok tua itu menurunkan Cinta dan
segera pergi lagi, pada saat itu Cinta barulah sadar
bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa sosok tua
yang telah menyelamatkannya itu. Cinta segera
menanyakannya kepada seseorang penduduk tua di
pulau itu, "Siapa sebenarnya sosok tua itu?"
“Oh, sosok tua itu tadi? Dia adalah Waktu“. kata orang
itu.
"Tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak
mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku
pun enggan
menolongku, “ tanya Cinta heran.
“Yaa begitulah... KARENA MEMANG HANYA WAKTULAH
YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI
CINTA…”,kata orang itu lagi.
Sumber: Mida Julianti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar