Minggu, 26 Februari 2012

doa sebuah renungan


eorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan
akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di RS di ruang
ICU. Disaat orang-orang terlelap dalam mimpi malam,
dalam dunia Roh seorang Malaikat menghampiri si
pengusaha yang terbaring tak berdaya.
Malaikat memulai pembicaraan, “kalau dalam waktu 24
jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau
akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang
aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan
meninggal dunia!
“Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . ”
kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1
jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya;
dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, “apakah
besok pagi aku sudah pulih? pastilah banyak yang berdoa
buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari
2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang
berdoa pasti bukan persoalan yang sulit“.
Dengan lembut si Malaikat berkata, “anakku, aku sudah
berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi
sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu,
sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi, rasanya
mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang
berdoa buat kesembuhanmu”.
Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat
menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang
berdoa buat kesembuhannya. Dilayar itu terlihat wajah
duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil,
putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak
ada tetesan air mata di pipi mereka”.
Kata Malaikat, “aku akan memberitahukanmu, kenapa
Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? itu
karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan
kesembuhanmu”
Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00
subuh,” Tuhan,
aku tau kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami
atau ayah yang baik! Aku tau dia sudah mengkhianati
pernikahan kami, aku tau dia tidak jujur dalam bisnisnya,
dan kalau pun dia memberikan sumbangan, itu hanya
untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya
yang tidak benar dihadapanMu, tapi Tuhan, tolong
pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada
kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan
hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri.”
dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air
matanya semakin deras mengalir di pipinya yang
kelihatan tirus karena kurang istirahat”.
Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di
pipi pengusaha ini . . . timbul penyesalan bahwa selama ini
dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi
contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru
menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak
padanya.
Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10
menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin
menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa
tapi waktunya sudah terlambat ! tidak mungkin dalam
waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !
Dengan setengah bergumam dia bertanya, “apakah
diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman
organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?”
Jawab si Malaikat,’” ada beberapa yang berdoa buatmu
tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri
penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena
selama ini kamu arogant, egois dan bukanlah atasan yang
baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak
bersalah”.
Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam
ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta
waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia
menjaganya sepanjang malam.
Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang
sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang
kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si
bungsu.
Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si
Malaikat berkata, “anakku, Tuhan melihat air matamu
dan penyesalanmu ! ! kau tidak jadi meninggal, karena ada
47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00″.
Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha
bertanya siapakah yang 47 orang itu?. Sambil tersenyum
si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia
kunjungi bulan lalu.
Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan.
Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka
beberapa bulan yang lalu, walau aku tau tujuanmu saat
itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk
menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri.
Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut
membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena
stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di
koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah
kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya
anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat
kesembuhanmu.
Doa sangat besar kuasanya, tak jarang kita malas, tidak
punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.
Ketika kita mengingat seorang sahabat lama / keluarga,
kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya
kita berdoa bagi dia, mungkin saja pada saat kita
mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa
dari orang-orang yang mengasihi dia.
Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan
kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan
dari peristiwa yang terjadi.
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar